Monday, October 31, 2016

DAHSYATNYA, SURAT TERBUKA AMIEN RAIS
" Bung Jokowi, Selesaikan Skandal Ahok "


Prof. Dr. HM. Amien Rais, MA
Saya tulis pendapat saya ini sebagai masukan kepada bung Jokowi. Saya yakin kasus penistaan Ahok pada Al-qur'an menuntut penyelesaian secepatnya, langsung dibawah pengarahan dan pengawasan Presiden.Lihatlah rangkaian demo yang makin marakdi berbagai daerah.

Rentetan demo itu bersifat spontan.Intinya : permintaan maaf dari Ahok bahwa ayat 51 Surah Al-Maidah digunakan untuk membohongi masyarakat. Untuk memilih atau tidak memilih seseorang. Ucapan itu mengisyaratkan rasa benci Ahok pada Al-Qur'an, kitab suci umat Islam seluruh dunia sejak 14 abad silam.

Al-qur'an memberi tahu kaum beriman bahwa ungkapan kebencian terkadang muncul jelas dari mulut-mulut pembenci Islam.Namun yang tersembunyi di dada mereka jauh lebih besar ( Qs.Al-Imran :118). Umat Islam Indonesia karena rasa tasamuh-nya (toleransinya) demikian besar, seringkali dianggap bodoh, mudah dibodohi dan punya daya tahan istimewamenghadapi berbagai macam penghinaan. Penghinaan politik, penghinaan sosial, dan penghinaan ekonomi.

Akan tetapi, lihatlah berbagai kekuatan politik itu menelan kemarahan mereka.Semarah apapun mereka tidak bergerak. Mereka tetap sabar.

Ketika masyarakat merasakan kehidupan yang makin sulit, pengangguran makin meluas dan angka kemiskinan bertambah, rakyat tetap sabar. Mereka cukup geram, tapi tidak bergerak secara massal. Mereka tetap sabar sambil berharap semoga esuk bisa lebih bagus dari hari ini.

Ketika kekuatan asing dan aseng menggenggam seluruh kekuatan ekonomi nasional, lagi-lagi umat Islam dan anak bangsa lainnya tetap bersabar. Lihatlah seluruh sektor ekonomi penting telah berada ditangan asing dan aseng.

Sejak dari properti, perbankan, pertambangan, pertanian, kehutanan sampai perkebunan dan lain-lain sudah tidak lagi ditangan anak-anak bangsa. Penguasaan tanah diberbagai kota besar juga berada di tangan agen-agen kepentingan asing dan aseng. Tujuh puluh delapan persen tanah di DKI Jakarta sudah dimiliki oleh para benalu bangsa.

Marahkah rakyat Indonesia ? Tentu ! Tetapi mereka telan kemarahan itu dengan kesabaran yang tidak ada duanya di dunia. Lagi-lagi, rakyat hanya berkeluh kesah, tapi tidak bergerak.
Ketika hukum dilaksanakan tebang pilih  atau diskriminatif, rakyat marah tetapi tetap tidak bergerak. Ketika korupsi berskala raksasa jelas-jelas dilindungi, sejak dari skandal BLBI, Bank Century, Deforestasi (penghancuran hutan), sampai yang terbaru Skandal Sumber Waras dan reklamasi teluk Jakarta, rakyat hanya berkeluh kesah, geram,marah, nyaris putus asa.Tetapi mereka tidak bergerak. Sabar dan tetap sabar.

Nah, Bung Jokowi, kasus Ahok merupakan skandal dari jenis yang sangat berbeda. Berbagai skandal yang saya sebutkan diatas, cuma skandal berdimensi dunia,walaupun sangat menohok rasa keadilan rakyat.

Bung Jokowi, kasus Ahok mengguncangkan Indonesia karena Ahok sudah menyodok kesucian langit. Ahok sudah benar-benar kelewatan. Saya sependapat dengan KH.Hasyim Muzadi, siapapun yang berani menista Allah, Rasulnya, dan Al-qur'an tidak ada yang bisa selamat. Mengapa ? Karena umat Islam dimanapun berada, tidak pernah bisa menerima penistaan terhadap Allah, Rasul-Nya dan kitab Suci-Nya. 

Mohon dimengerti pula usaha apapun yang dilakukan untuk membelokkan fokus perhatian lewat berbagai cara agar skandal Ahok pelan-pelan menghilang, pasti akan sia-sia.Yan terjadi justru semakin ditunda penyelesaian hukum skandal Ahok, semakin tinggi resiko yang kita hadapi.

Setelah peristiwa skandal Ahok di kepulauan seribu, ia ngomong kacau lagi tentang Pancasila. Katanya, Indonesia yang berdasar Pancasila menjadi utuh hanya apabila minoritas sudah menjadi presiden. Tentu banyak rakyat yang marah pada celotehan ini, tetapi segeram apapun rakyat tetap tidak turun kejalan.

Semoga Bung Jokowi cukup arif untuk memahami bahwa skandal Ahok di Kepulauan Seribu itu telah menjadi bom waktu yang daya ledak sosial- politiknya dapat menguncangkan sendi-sendi stabilitas nasional dan persatuan bangsa.

Akankan kita unggulkan seorang Ahok diatas kepentingan 250 juta bangsa Indonesia? Jasa besar apa yang pernah ditorehkan oleh Ahok untuk bangsa Indonesia?

Bung Jokowi, kami semua tahu bahwa Kapolri dan seluruh jajaran Polri berada dalam kendali Anda. Terus terang kasihan Kapolri harus memikul tanggungjawab untuk penyelesaian hukum kasus skandal Ahok dan menjadi sasaran kritik masyarakat sampai sekarang.

Lucunya, Anda belum berkata sepatah kata pun sampai sekarang tentang skandal Ahok. Sungguh aneh. Ada apa gerangan? 

Bola penyelesaian skandal Ahok yang sangat berbahaya itu ada ditangan Anda. Hentikanlah permainan image building (pencitraan) Anda. Disebuah kesempatan , Anda bicara biarlah KPK mengurusi korupsi gede, sementara anda yang kecil-kecil.

Pungli sepuluh ribu rupiah pun akan anda kejar. Saya yakin decak kagum masyarakat yang dulu Anda nikmati, sekarang sudah berubah total. Rakyat kita sudah cukup cerdas, membedakan mana emas, mana loyang.

Saya do'akan bung Jokowi bisa mengambil langkah cepat, bijak dan tepat. We are racing against time, kita berlomba dengan waktu.

Skandal Ahok penting mbahnya penting untuk segera diselesaikan secara hukum. Jangan berputar dan berkeliling membeli waktu dengan harapan skandal Ahok dapat meredup dan akhirnya selesai dengan sendirinya. Sesuatu yang mustahil. Bung Jokowi, saya hanya mengingatkan.(sumber : Republika)



No comments:

Post a Comment