Saturday, March 4, 2017

Alasan Najwa Shihab tidak berhijab

NAZWA SHIHAB : Inilah Alasan anak Ulama besar tidak Mengenakan Jilbab



Najwa Shihab

(mentarisenja12)-Salah satu komentar yang muncul pada tulisan dengan judul Mata Najwa Bukan Mata Biasa mempertanyakan cara berpakaian host Mata Najwa, Najwa Shihab yang tidak berhijab.

Pertanyaan yang "wajar" mengingat dia adalah putri seorang ulama kondang, ahli tafsir, mantan rektor sekaligus mantan Menteri Agama Republik Indonesia era Soeharto, Prof. Dr. Quraisy Shihab yang wajahnya hingga kini masih sering tampil di sejumlah layar kaca.

Memang benar, wanita kelahiran Makasar 16 September 1977 ini hidup dalam lingkungan keluarga yang religius. Najwa menempuh pendidikan dasarnya di lembaga pendidikan berbasis agama, mulai dari TK Al-Qur'an di Makassar, lalu Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah (setingkat SD), kemudian SMP Al-Ikhlas, Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Pendidikan agama juga diterapkan secara ketat oleh keluarganya bersama lima orang saudaranya. Sudah menjadi rutinitas, sejak magrib harus sudah dirumah untuk berjama'ah magrib, mengaji Al-Qur'an dan membaca Ratibal Haddad bersama.

Baru setalah memasuki bangku kuliah, Najwa sudah di ijinkan keluar setelah maghrib karena padatnya jadwal dan kegiatan perkuliahan. Itu karena keluarganya sangat memperhatikan faktor pendidikan.

Pendekatan pendidikan di keluarganya tidak dengan menggunakan cara-cara yang otorite, melainkan , dengan cara yang demokratis. Kendati dididik dalam lingkungan yang religius, namun soal mengenakan jilbab tidak diwajibkan oleh orang tuanya.

Menurutnya wanita yang mengenakan jilbab itu bagus dan sangat terhormat, namun tidak berjilbab pun tidak apa-apa. Selama ini, ayahnya mendidik bahwa yang lebih penting bagi wanita adalah menjadi terhormat dan menjaga kehormatan baik dalam berperilaku dan berpakaian, tapi ayahnya tidak mewajibkan untuk berjilbab. Najwa juga punya keyakinan bahwa ada banyak cara untuk terhormat selain dengan jilbab.   

Dengan cara berpakaian seperti itu, katanya tak pernah ada yang komplain. "Karena mungkin melihat ayah, kalau ditanya orang pendapatnya membolehkan, membebaskan berjilbab atau tidak. Jadi banyak alasan dari ayah saya. Kalau ada yang komplain, paling pas bercanda. Dan saya selalu bilang : ya Insya Allah mudah-mudahan suatu saat, Yang pasti hatinya juga berjilbab kok.

"Najwa kagum pada wanita yang mengenakan jilbab dan menutup aurat. Dia ingin juga pakai jilbab,mungkin suatu saat". Sampai saat ini saya tidak merasa ada kewajiban atau beban untuk berjilbab," katanya, " Karena sejauh saya bisa melaksanakan kewajiban saya sebagai muslimah tidak masalah berjilbab atau tidak." Meski kini ada rekan reporter yang mengenakan jilbab, Najwa tidak terpengaruh. Sampai saat ini, dia merasa apa yang dilakukannya sudah pada jalur yang benar.

Kalau nanti ada hidayah lebih lanjut, atau kemantapan memakai jilbab, tanpa ragu Nana akan memakainya." Apa yang dilakukan orang kan bukan berarti kita akan terpengaruh. Kalau sekarang ada yang berjilbab kemudian saya ikut.
 
Menurut saya, rugi kalau berjilbab alasannya itu, " ujarnya sebagaimana dilansir majalah Syir'ah. Benarkah Quraisy Shihab tidak mewajibkan putrinya untuk berjilbab ? Dalam sumber ini disebutkan bahwa Quraisy Shihab termasuk bagian dari sejumlah orang yang menempatkan berjilbab (menutup aurat) pada posisi khilafiyah, sebagaimana ditulisnya dalam buku berjudul Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah : Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer di tahun 2006.

Menurut Quraisy, ayat-ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang pakaian wanita mengandung aneka interpretasi. Selain itu, ketetapan hukum tentang batas yang di toleransi dari aurat atau badan wanita bersifat zhanniy atau dugaan semata. Quraisy juga bersikap, bahwa adanya perbedaan pendapat para pakar hukum tentang batasan aurat adalah perbedaan antara pendapat-pendapat manusia yang mereka kemukakan dalam konteks situasi zaman serta kondisi masa dan masyarakat mereka, serta pertimbagan-pertibangan nalar saja. Dari pendapat tersebut pulalah kemudian Quraisy Shihab dicap oleh sebagian orang sebagai penganut dan penggemar Syi'ah yang militan di Indonesia.

Soal benar dan tidaknya tuduhan tersebut, barangkali sikap demokratis ayahnya itulah yang membuat Najwa Shihab (belum) berjilbab hingga sekarang seperti yang selalu kita lihat saat tampil di layar kaca. Wallahu a'laam.   

No comments:

Post a Comment