Haedar Nashir: Berlarut-Larut dalam Kondisi Seperti ini Tidak Baik dan Tidak Produktif Bagi Bangsa Kita
Dr. H. Haedar Nashier (Ketua PP Muhammadiyah) |
Suara Muhammadiyah--Ketua Umum Pimpinan
Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan bahwa permasalahan kasus
penistaan agama yang belakangan meilit bangsa ini harus segera
diselesaikan dengan baik. Jika kasus ini dibiarkan berlarut-larut, maka
dikhawatirkan akan membawa dampak yang tidak baik bagi kepentingan
bangsa dan rakyat Indonesia yang lebih besar.
Hal itu dikatakan Haedar Nashir di hadapan Presiden Joko Widodo,
menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhadjir Effendy serta seluruh peserta tanwir Pemuda Muhammadiyah dalam
acara penutupan Tanwir Pemuda Muhammadiyah I di Tangerang, Rabu (30/1).
“Bagi yang memiliki tradisi berpikir dan bekerja keras seperti kami
(Muhammadiyah), situasi yang berlarut-larut dalam kondisi seperti itu,
tidak baik dan tidak produktif bagi bangsa kita,” kata Haedar Nashir.
Dalam kesempatan itu, Haedar menyampaikan apresiasi kepada presiden
Republik Indonesia yang telah melakukan segenap upaya untuk segera
menyelesaikan masalah ini dengan bijak dan sesuai dengan konstitusi.
Sehingga, energi besar bangsa tidak lagi dihabiskan untuk perdebatan
yang tidak produktif.
“Muhammadiyah mengucapkan terima kasih atas usaha pak presiden yang
mencari solusi terbaik atas permasalahan bangsa,” ujar Haedar.
Membawa umat dan bangsa menjadi berkemajuan, kata Haedar, harus
dimulai dengan etos berpikirdan bekerja keras. Termasuik di dalamnya
dengan meninggalkan semua hal yang mengganggu proses untuk berkarya
secara produktif.
Haedar mengingatkan tentang pentingnya merawat bangsa yang besar ini
dalam segala bidang. Untuk mencapai kemajuan itu, maka semua masalah
harus diselesaikan dengan jiwa besar dan lapang dada. “Dengan jiwa besar
kita semua, kasus ini bisa selesai,” tutut Haedar
Haedar juga sempat mengapresiasi kedatangan Presiden di acara
penutupan tanwir Pemuda Muhammadiyah. Hal itu dianggap Haedar sebagai
bentuk pengayoman dan bukti perhatian orang tua kepada pemuda dan
generasi masa depan bangsa.
“Kita bersyukur kita dikunjungi oleh orang tua kita, Presiden RI, di
tengah kesibukannya, malah meng-cancel rapat. Bahkan mengajak dua
menterinya ke sini,” kata Haedar.
No comments:
Post a Comment