Thursday, April 13, 2017

Inilah 10 Nasehat Sunan Kalijaga dalam Kehidupan

Dasa Pitutur, 10 Nasehat Sunan Kalijaga Agar Hidup Bermakna


Sosok Sunan Kalijaga hingga hari ini sangat lekat di ingatan masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa. Beliau adalah salah satu dari sembilan wali yang telah berdakwah menyebarkan Islam di tanah Jawa. Ia dikenal sangat piawai melakukan dakwah dengan pendekatan tradisi, yang membuat hati masyarakat dan penguasa tanah Jawa terpikat dan berbondong-bondong memeluk Agama Islam.

Kombinasi ilmu agama yang mumpuni dan jiwa seni yang tinggi membuatnya menjadi tokoh teladan yang meninggalkan banyak warisan budaya bernuansa Islam hingga kini. Bila ingat lagu lir-ilir dan Gundul-gundul pacul, itu adalah sebagian karya beliau.
Beliau juga yang mengenalkan mode baju taqwa, tradisi grebek maulud, perayaan sekaten, menciptakan wayang kulit berbahan kulit kambing, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk dadi Ratu. Konon, Ia juga yang menggagas lanskap Kraton dengan alun-alun beringin kembar dan masjid.

Selain sebagai pendakwah dan seniman, Sunan Kalijaga juga merupakan seorang filosof yang banyak mengajarkan makna kehidupan. Ia mengajarkan falsafah Wit Galingga atau pohon kelapa, dimana manusia seharusnya bisa mencontoh pohon kelapa yang dari ujung daun hingga ujung akarnya memiliki manfaat.

Dan filosofi Sunan Kalijaga yang paling dikenal masyarakat jawa adalah Dasa Pitutur, 10 filosofi kehidupan agar manusia bisa selamat dunia akhirat. Dasa Pitutur disebut juga 10 filosofi Jawa ajaran Sunan Kalijaga.

Hari ini, rasanya sangat cocok kita kembali membaca, merenungi dan meresapi filosofi kehidupan wejangan Sunan Kalijaga.

1. Urip iku Urup
Hidup nyala ! Hidup itu hendaknya member manfaat bagi orang lain di sekitar kita. Semakin besar manfaat yang bisa kita berikan, tentu akan lebih baik.

2. Memayu hayuning bawana, Ambrasta dur Hangkara
Manusia hidup didunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak.

3. Sura dira jaya Jayaningrat, lebur dening pangastuti.
Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak,embut hati dan sabar.

4. Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji, sugih tanpa bandha.
Berjuang tanpa perlu membawa massa/ orang banyak, menang tanpa merendahkan atau mempermalukan, berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan, kekayaan atau kekuasaan, keturunan, kaya tanpa didasari kebendaan.

5. Data serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan
Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri! Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu.

6. Aja Gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman
Jangan mudah terheran-heran! Jangan mudah menyesal !, Jangan mudah terkejut-kejut! Jangan mudah kolokan atau manja.

7. Aja Ketungkul marang kalungguhan, kandonyan lan kemareman.
Jangan terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi !

8. Aja kuminter mendak keblinger, aja cidra mundak cilaka
Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah! Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka!

9. Aja milik barang kang melok, aja mangro mundhak kendho
Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik dan indah ! Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat.

10. Aja Adigang, adigung, adiguna
Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti!

No comments:

Post a Comment