5 Keris Paling Terkenal di Tanah Jawa/ Indonesia
(mentarisenja12)-Dimasa lalu, keris biasa digunakan sebagai senjata dan pusaka oleh para ksatria untuk berperang. Bahkan beberapa keris dipercaya memiliki energi kesaktian yang luar biasa sehingga bisamembuat lawan-lawannya takut. Namun pada masa kini keris digunakan sebagai benda seni budaya dan menjadi koleksi pecinta keris.
D Indonesia, ada beberapa keris bertuah legendaris yang sangat terkenal, diantaranya :
1. Keris Empu Gandring
Keris Empu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena berkenaan dengan sejarah berdirinya kerajaan Singasari. Keris ini juga menjadi misterius karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, Ken Arok. Empu dari keris ini adalah seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok. Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Kemudian Ken Arok menguju keris tersebut dengan menusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singasari yakni, Tunggul Ametung,Ken Arok, Anusapati, dan keturunan Ken Arok.
Keris Kyai Setan Kober tercatat di sejarah sebagai Keris yang dipakai Adipati Jipang, Arya Penangsang. Konon keris ini dipakai ketika sang adipati bertempur melawan Sutawijaya,Suatu saat tombak kyai Pleret milik Sutawijaya mengenai lambung Arya Penangsang, hingga ususnya terburai. Arya Penangsang dengan Sigap, menyangkutkan buraian ususnya itu pada warangka atau sarung hulu keris yang terselip di pinggangnya, dan terus bertempur. Saat berikutnya, SUtawijaya terdesak hebat da kesempatan itu digunakan oleh Arya Penangsang untuk segera menuntaskan perang tanding tersebut, dengan mencabut keris dari dalam warangka atau ngliga keris (menghunus), dan tanpa sadar bahwa wilah (an) atau mata keris Kyai Setan Kober langsung memotong ususnya yang disangkutkan di bagian warangkanya. Ia tewas seketika. Sutawijaya terkesan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan usus terburai yang menyangkut pada hulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan agar anak laki-lakinya,kalau kelak menikah meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus dengan rangkaian atau ronce bunga melati, dengan begitu maka pengantin pria akan tampak lebih gagah, dan tradisi tersebut digunakan pada adat jawa hingga saat ini.
Keris Nagasasra dan Sabuk Inten adalah keris yang sangat terkenal dikalangan masyarakat jawa. Dua pusaka tersebut adalah peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur keris luk tigabelas dan ada pula yang luknya berjumlah sembilan dan sebelas, sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan menyatakan jumlah luk-nya. Bagian gendik keris ini diukir dengan bentuk kepala naga, sedangkan badannya di gambarkan dengan sisik yang halus mengikuti luk pada tengah bilah sampai ke ujug keris. Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah karya Ki Empu Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup pada akhir zaman kerajaan Majapahit sampai pada zaman pemerintahan Sultan Agung Anyokrokusumo di Mataram. Dapur Sabuk Inten, seperti juga dapur Nagasasra mempunyai luk tiga belas dengan ciri-ciri yang berbeda yaitu sogokan, kembang kacang, lambe gajah dan greneng.
4. Keris Condong Campur
Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur. Yang unik, konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang empu. Bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat . Dan AKhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang sangat ampuh namun memiliki watak yang jahat.
Di Zaman Kerajaaan Majapahit, ada salah seorang hulu balang yang bernama Taming Sari. Ia dipercaya sebagai pemilik pertama keris ini. Dalam perkembangannya keris ini kemudian bertukar tangan kepada hulu balang Mereka yang yang berjaya membunuh Taming Sari bernama Hang Tuah. Perpindahan kepemilikan ini terjadi dalam suatu duel keris yang sangat luar biasa antara Taming Sari adn Hang Tuah, yang akhirnya dimenangkan oleh Hang Tuah.
No comments:
Post a Comment