Tari Angguk
Tari Angguk adalah tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta dan menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono dalam serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara berkelompok oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu Belanda dan dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur, topi pet hitam dan kaus kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam. Tarian ini biasannya dimainkan selama durasi 3 hingga 7 jam.
Pada mulanya Tari Angguk adalah tari permainan atau hiburan yang biasa dimainkan oleh muda-mudi. Namun dalam perkembangannya Tari Angguk mulai disisipi hal-hal mistis. Konon, Tari Angguk juga dianggap bisa mengundang roh halus untuk ikut bermain dengan menggunakan media tubuh sang penari.
Jenis-jenis Angguk dan Pemain
Tarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Tari Ambyakan, adalah tari anggung yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri
dari tiga macam yaitu :
- Tari bakti
- Tari Srokol
- Tari Penutup
2. Tari Pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari
delapan macam, yaitu :
- Tari Mandaroka
- Tari Kamudaan
- Tari Cikalo Ado
- Tari Layung-layung
- Tari Intik-intik
- Tari saya cari
- Tari Jalan-jalan
- Tari Robisari
Pada mulanya angguk hanya dimainkan oleh kaum laki-laki saja. Namun, dalam perkembangan selanjutnya tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempan. Para pemain angguk ini mengenakan busana yang terdiri dari dua macam, yaitu busana yang dikenakan oleh kelompok penari dan busana yang dikenakan oleh kelompok pengiring.
Busana yang dikenakan oleh kelompok penari mirip dengan busana prajurit Kompeni Belanda, yaitu :
- Baju berwarna hitam dengan lengan panjang yang dibagian dada dan penggungnya diberi hiasan lipatan kain kecil yang memanjang serta berkelok-kelok.
- Celana sepanjang lutut yang dihiasi pelet vertikal berwarna merah putih disisi luarnya
- Topi berwarna hitam dengan pinggir topi diberi kain berwarna merah putih dan kuning emas. Bagian depan topi ini memakai "jambul" yang terbuat dari rambut ekor kuda atau bulu-bulu.
- Selendang yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan celana
- Kacamata hitam
- Kaus kaki selutut berwarna merah atau kuning
- rompi berwarna-warni
- Baju biasa
- jas
- sarung
- kopiah
- Kendang
- Bedug
- Tambur
- Kencreng
- Rebana (2 buah)
- Terbang besar
- Jedor
No comments:
Post a Comment