Tuesday, March 21, 2017

Haedar Nashir tokoh Muhamadiyah

Dr.Haedar Nashir


Dr. Haedar Nashir

Tumbuh bersama Muhammadiyah. Ia meniti karier dari bawah hingga pucuk pimpinan. Namanya memang belum sepopuler Amien Rais, Syafi'i Ma'arif dan Din Syamsudin, tapi soal Kemuhammadiyahan dan keilmuan tak perlu diragukan lagi karena ia bukan orang baru.
Pria kelahiran Bandung, 28 Februari 1958 ini bergabung sejak 1983 dengan nomor anggota 545549. Pada tahun itu ia dipercaya sebagai Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Lalu pada tahun 1985-1990, kariernya meningkat. Haedar menduduki posisi Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah hingga menjadi Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah.

Selain aktif dalam organisasi Muhammadiyah, pria yang kerap disapa Haedar ini pun bekerja sebagai Dosen Program Doktor Politik Islam pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Alumnus S3 dari Universitas Gadjah Mada dengan status Cum laude ini pun aktif menulis berbagai karya tulis ilmiah baik berupa buku maupun artikel yang dimuat di berbagai media massa. Bahkan, ia pun menjabat sebagai Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah.

Selain itu, Suai dari Noordjannah Djohantini yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PP 'Aisyiyah 2015-2020 ini juga menjadi penulis tetap di rubrik "Refleksi" pada Harian Republika. Ia juga kerap menulis artikel di media lain dan mengisi kata pengantar untuk beberapa buku.

Mengenai pendidikan Agama, sebetulnya sudah sejak kecil ia mendapatkannya. Haedar pernah bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Cipary, Bandung. Meski pendidikan selanjutnya ia alui di sekolah umum seperti SMP Muhammadiyah II dan SMA Negeri 10, Bandung. Namun, ia pernah juga menjadi santri Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Lulus sekolah menengah, ia melanjutkan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" di Yogyakarta dengan memperoleh lulusan terbaik. Begitu juga dengan program pasca sarjananya. Ia berhasil lulus program S2 dan S3 di Universitas Gadjah Mada dengan status cum laude.

Seiring intelektualitas dan keilmuannya yang makin mumpuni, karier Haedar di Muhammadiyah pun makin meroket. Puncaknya, pada Muktakmar Muhammadiyah ke-47 di Makasar, Jum'at pagi, 7 Agustus 2015, Haedar Nashir memperoleh suara terbanyak. Ia berhasil mengumpulkan 1.987 suara, kemudian disusul Yunahar Ilyas sebanyak 1.928, ABdul Mu'ti sebanyak 1.802 suara, Dahlan Rais sebanyak 1.827 suara dan Busyro Muqoddas sebanyak 1.881 suara. Ia pun resmi menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah 2015-2020.

Keluarga :
Istri    : Noordjannah Djohantini
Anak  : Hilma Nadhifa Mujahidah
           Nuha Aulia Rahman

Pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah, Bandung
SMP Muhammadiyah III, Bandung
SMA Negeri 10, Bandung
STPMD APMD Yogyakarta, Lulusan terbaik
Pascasarjana S2-Sosiologi UGM, lulus Cumlaude
Pascasarjana S3 Sosiologi UGM, lulus Cumlaude

Pendidikan Lain
Pondok Pesantren Cintawana, Tasikmalaya, Jawa Barat

No comments:

Post a Comment