Saturday, March 4, 2017

Wisata Alam Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Api Purba Nglanggeran


Gunung Api Purba Nglanggeran
(mentarisenja12)-Gunung Api Purba Nglaggeran adalah sebuah gunung di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Gunung ini adalah satu-satunya Gunung api purba di Yogyakarta yang terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Gunung Nglanggeran tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit. Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul yang berada pada deretan Pegunungan sewu.

Legenda

Bukit Nglanggeran konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang. Asal kata nglanggeran adalah nglanggar yang mempunyai arti melanggar. Pada ratusan tahun yang lalu, penduduk desa mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen. Akan tetapi para warga melakukan hal ceroboh. Mereka mencoba merusak wayang si dalang. Dalang murka dan mengutuk warga desa menjadi sosok wayang dan dibuang ke bukit Nglanggeran.

Ada beberapa bebatuan besar yang menurut cerita warga sekitar digunakan untuk tempat pertapaan warga. Warga sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kyai Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punokawan. Pada malam tahun baru Jawa atau Jum'at kliwon, beberapa orang memilih semadi di puncak gunung. Di gunung Ngalanggeran ini pula warga pernah menemukan arca mirip Ken Dedes.

Karakteristik
Berdasarkan penelitian, gunung api ini merupakan gunung api aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu. Gunung Nglanggeran berasal dari Gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun yang lalu. Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi sehingga biasanya digunakan sebagai jalir pendakian dan tempat untuk   pertapaan warga. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe di ketinggian 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektar.

Perjalanan menuju Puncak Nglanggeran
Perjalanan menuju puncak Gunung akan melewati jalanan tanah serta lorong-lorong bebatuan yang sempit. Dengan jarak tempuh pendakian lebih kurang dua jam, wisatawan bisa menapaki puncak tertingi gunung api purba itu. Apabila berangkat sore, wiatawan dapat menyaksikan matahari yang terbenam. Selain itu, pengunjung juga perlu menggunakan tali untukmendaki bukit-bukit yang pendek. Ada papan petunjuk yang membuat wisatawan tidak mudah tersesat.


Pengembangan Wisata
Mengingat banyaknya potensi budaya dan ekowisata di situs gunung api tersebut, Tahun 2008 Badan Desa Wisata Nglanggeran menambah baerbagai fasilitas.
Disekitar gunung Nglanggeran dapat dijumpai embung yang merupakan bangunan berupa kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitas 5.000meter persegi itu berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian dan rambutan di sekeliling embung. Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga. Sampai disisi embung, pengunjung bisa melihat matahari terbenam dan melihat gunung api purba di seberang embung.
Embung Nglanggeran

Kawasan wisata Gunung api purba Nglanggeran ini dikelola secara resmi olah Karang Taruna Desa Nglanggeran, Patuk Gunungkidul.

No comments:

Post a Comment